Rabu, 25 Agustus 2010

Mengapa Bisa Membaui Aroma, Walau Jauh Dari Sumbermya? (Reader’s Digest Indonesia)

“Satu, karena tiap materi di dunia terdiri dari partikel,” jawab Ir. Muljadi, peneliti bidang material dan lingkungan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Fisika. Partikel halus tak kasat mata ini bisa terbawa dan menempel di suatu media, termasuk hidung, yang juga tersusun dari partikel.

“Sesama partikel itu pun saling menempel sehingga hidung dapat membauinya, meski tak lagi dekat dengan sumber,” jelasnya.

Selain itu, dua parameter yang memungkinkan aroma bisa tercium: jarak dengan sumber, lalu arah dan kecepatan angin. Konsentrasi partikel terkuat terletak di sumber hingga satu meter, yaitu 5.000 partikel per meter persegi. Lebih dari itu, kepekatan partikel akan berkurang dengan pertambahan jarak, dengan asumsi arah dan kecepatan angin tak berubah. Jika arah angin sama dengan arah perjalanan dan disertai tingginya kecepatan angin, aroma itu masih mungkin bisa dibaui dalam beberapa meter. sebaliknya, bila tidak sesuai arah angin, aroma itu bisa tak tercium, meski berada tepat di sumber.

0 komentar:

Posting Komentar