Selasa, 01 November 2011

Nebulizer

 
1.1    Definisi Nebulizer
* Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk merubah obat dari bentuk cair ke bentuk partikel aerosol. Bentuk aerosol ini sangat bermanfaat apabila dihirup atau dikumpulkan dalam organ paru. Efek dari pengobatan ini adalah untuk mengembalikan kondisi spasme bronkus.
* Nebulizer adalah alat medis yang digunakan untuk memberikan cairan obat dalam bentuk uap/ aerosol ke dalam saluran pernafasan.
* Nebulizer adalah Alat dengan mesin tekanan udara yang membantu untuk pengobatan asma dalam bentuk uap/ aerosol basah. Terdiri dari tutup, “mouthpiece” yang dihubungkan dengan suatu bagian atau masker, pipa plastik yang dihubungkan ke mesin tekanan udara.
* Nebulizer adalah memberikan campuran zat aerosol dalam partikel udara dengan tekanan udara.
* Nebulizer adalah alat yang menyemburkan medikasi atau agens pelembab, seperti agens bronkodilator/ mukolitik menjadi partikel mikroskopik dan mengirimkannya kedalam paru–paru ketika pasien menghirup napas.
* Nebulizer adalah alat yang bertenaga udara dengan cara kompersor melalui selang penghubung.


1.2    Tujuan
Berikut adalah tujuan penggunaan nebulizer.
*   Memberikan obat melalui nafas spontan klien.
*   Mengembalikan kondisi spasme bronkus.
*   Merubah obat dari bentuk cair ke bentuk partikel aerosol.

1.3    Indikasi Dan Kontraindikasi
* Indikasi dari perawatan dengan menggunakan nebulizer :
*     Rasa tertekan di dada.
*     Peningkatan produksi sekret.
*     Pneumonia (kongesti) dan atau atelektasis.
* Kontraindikasi perawatan dengan menggunakan nebulizer :
*     Tekanan darah tinggi (autonomic hiperrefleksia).
*     Nadi yang meningkat/ takikardia.
*     Riwayat  reaksi yang tidak baik dari pengobatan.

1.4    Persiapan Alat Dan Pasien
* Alat dan obat :
1.    Motor nebulizer.
2.    Nebulizer.
3.    Tabung tekanan udara (untuk menjalankan nebulizer).
4.    Selang oksigen.
5.    Aquades.
6.    Obat-obatan untuk pernafasan yang diperlukan.
7.    NaCl.
8.    Tissu.
9.    Handschoen.
10.                        Sputum pot.
* Lingkungan bagi pasien :
1.    Gunakan sampiran untuk menjaga privacy.
2.    Posisikan pasien semi fowler/ fowler.
3.    Siapkan lingkungan bersih dan tenang.
4.    Petugas 1 orang untuk melayani pasien pemasangan nebulizer.

1.5    Prosedur/ Langkah-Langkah
1.    Monitor vital sign sebelum dan sesudah pengobatan, khususnya pada klien yang  menggunakan bronkodilator.
2.    Jelaskan prosedur pada klien.
3.    Atur posisi klien senyaman mungkin paling sering dalam posisi semifowler, jaga privasi.
4.    Petugas mencuci tangan.
5.    Nebulizer diisi obat (sesuai program pengobatan) dan cairan normal salin ± 4-6 cc.
6.    Hidupkan nebulizer kemudian hubungkan nebulizer dan selangnya ke flow meter oksigen dan set aliran pada 4-5 liter/ menit, atau ke kompressor udara.
7.    Instruksikan klien untuk membuang nafas.
8.    Minta klien untuk mengambil nafas dalam melalui mouth piece, tahan nafas beberapa saat kemudian buang nafas melalui hidung.
9.    Observasi pengembangan paru/ dada klien.
10.                        Minta klien untuk bernafas perlahan-lahan dan dalam setelah seluruh obat diuapkan.
11.                        Selesai tindakan, anjurkan klien untuk batuk setelah tarik nafas dalam beberapa kali (teknik batuk efektif).
12.                        Klien dirapikan.
13.                        Alat dirapikan.
14.                        Petugas mencuci tangan.
15.                        Catat respon klien dan tindakan yang telah dilakukan.
Prosedur perawatan dengan nebulizer :
1.    Letakkan kompresor udara pada permukaan yang mendukung untuk beratnya. Lepaskan selang dari kompresor.
2.    Sebelum melakukan perawatan ini, cuci tangan terlebih dahulu dengan subun kemudian keringkan.
3.    Hati-hati dalam menghitung pengobatan secara tepat sesuai dengan perintah dan letakkan dalam tutup nebulizer.
4.    Pasang/ gunakan tutup nebulizer dan masker atau sungkup.
5.    Hubungkan pipa ke kompresor aerosol dan tutup nebulizer.
6.    Nyalakan kompresor untuk memastikan alat tersebut bekerja dengan baik.
7.    Duduk dalam posisi tegak baik dalam pangkuan atau kursi.
8.    Apabila menggunakan masker, letakkan dalam posisi yang tepat dan nyaman pada bagian wajah.
9.    Apabila menggunakan (mouthpiece) letakkan secara tepat antara gigi dan lidah.
10.Bernafaslah secara normal lewat mulut. Secara periodic ambil nafas dalam dan tahan selama 2 sampai 3 detik sebelum melepaskan nafas.
11.Lanjutkan perawatan ini sampai obat habis ( antara 9 sampai 10 menit).
12.Apabila pasien merasa pusing atau gelisah, hentikan perawatan dan istirahat selama kurang lebih 5 menit.

1.6    Perawatan Nebulizer
* Setelah digunakan/ sehabis dipakai :
1.    Lepaskan masker atau mouthpiece dan juga bagian yang berbentuk “T” dari tutup. Pindahkan pipa atau selang dan rapikan disekitarnya. Selang atau pipa tidak boleh dicuci atau dibilas Bilas masker atau mouthpiece dan bagian penghubung dengan air hangat yang mengalir selama 30 detik. Gunakan air yang telah direbus atau air steril untuk membilas apabila memungkinkan
2.    Keringkan masker atau mouthpiece dengan kertas tissue atau diangin-anginkan.
3.    Rangkai kembali bagian-bagian tersebut seperti semula dan sambungkan ke kompresor
4.    Nyalakan mesin selama 10–20 detik untuk mengeringkan bagian dalam dari nebulizer.
5.    Lepas kembali selang dari pipa kompresor. Masukkan nebulizer ke dalam tas plastik tertutup.
* Satu kali sehari
1.    Lepaskan masker atau mouthpiece dan juga bagian yang berbentuk “T” dari tutup. Pindahkan pipa atau selang dan rapikan disekitarnya. Selang atau pipa tidak boleh dicuci atau dibilas.
2.    Cuci masker atau mouthpiece dan bagian penghubung atau penyambung dengan air mengalir atau sabun cuci dan air hangat.
3.    Bilas dengan disemprot air selama 30 detik. Gunakan dengan air yang telah direbus atau air steril bila memungkinkan.
4.    Keringkan masker atau mouthpiece dengan kertas tissue atau diangin-anginkan.Rangkai kembali bagian-bagian tersebut seperti semula dan sambungkan ke kompresor.
5.    Nyalakan mesin selama 10–20 detik untuk mengeringkan bagian dalam dari nebulizer.
6.    Lepas kembali selang dari pipa kompresor. Masukkan nebulizer ke dalam tas plastik tertutup.
* Satu kali atau dua kali dalam seminggu :
1.    Lepaskan masker atau mouthpiece dan juga bagian yang berbentuk “T” dari tutup. Pindahkan pipa atau selang dan rapikan disekitarnya. Selang atau pipa tidak boleh dicuci atau dibilas. Cuci masker atau mouthpiece dan bagian penghubung atau penyambung dengan air mengalir atau sabun cuci dan air hangat.
2.    Bilas dengan disemprot air selama 30 detik.
3.    Rendam selama 30 menit dalam cairan cuka dan air matang 1 : 2,  dan cairan tersebut sekali pakai.
4.    Bilas bagian-bagian nebulizer dan juga spuit obat dengan air hangat yang dialirkan untuk 1 menit. Gunakan air matang atau air steril bila memungkinkan.
5.    Keringkan masker atau mouthpiece dengan kertas tissue atau diangin-anginkan.
6.    Rangkai kembali bagian-bagian tersebut seperti semula dan sambungkan ke kompresor.
7.    Nyalakan mesin selama 10 – 20 detik untuk mengeringkan bagian dalam dari nebulizer.
8.    Lepas kembali selang dari pipa kompresor. Masukkan nebulizer ke dalam tas plastik tertutup.
9.    Bersihkan permukaan mesin kompresor dengan kain lembab, kain dibasahi sabun, atau spons. Bisa juga dengan alkohol atau desinfektan. Jangan pernah meletakkan mesin kompresor udara dalam air.
* Perawatan secara umum :
1.      Tutup kompresor dengan menggunakan penutup yang bersih. Jaga agar tetap kering dengan menyeka menggunakan kain bersih dan lembab.
2.      Jangan meletakkan kompresor udara di lantai.
3.      Periksa filter kompresor udara secara langsung.
4.      Obat-obatan harus diletakkan pada tempat yang kering dan dingin. Periksa beberapa kali. Apabila terjadi perubahan warna atau menjadi kristal, segera buang dang anti dengan obat yang baru.

1.7    Efek Samping Nebulizer
1.    Henti nafas :
·         Dosis yang kurang tepat karena kurang tepat dalam menggunakan alat ataupun tekniknya.
·         Kurang dalam pemberian obat karena malfungsi dari alat tsb.
·         Pemberian dosis tinggi dari beta agonis akan menyebabkan efek yang tidak baik pada system sekunder penyerapan dari obat tersebut. Hipokalemia dan atrial atau ventricular disritmia dapat ditemui pada pasien dengan kelebihan dosis.
2.     Spasme bronkus atau iritasi pada saluran pernapasan :
·         Alat aerosol atau adapter yang digunakan  dan teknik penggunaan dapat mempengaruhi penampilan karakter dari ventilator terhadap sensitifitas system alarm.
·         Penambahan gas pada circuit ventilator  dari nebulizer dapat meningkatkan volume, aliran dan tekanan puncak saluran udara.
·         Penambahan gas pada ventilator dari nebulizer juga dapat menyebabkan kipas ventilator tidak berjalan selama proses nebulasi.

0 komentar:

Posting Komentar